ANGGARAN MAKAN BERGIZI GRATIS RP 71 TRILIUN DALAM RAPBN 2025!!!
- HIMEPA FEB UNTAN
- Jul 9, 2024
- 2 min read
Pada, Senin (24/6/2024) lalu Menteri keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di istana kepresidenan jakarta pusat melaporkan kepada presiden Joko Widodo terkait kondisi fundamental ekonomi terkini dan rencana APBN tahun 2025. Adapun tema utama untuk RAPBN 2025 yaitu mengenai akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Menkeu menjelaskan bahwa tema ini memiliki program-program prioritas, diantaranya penguatan sektor pendidikan dengan program makanan bergizi gratis, perbaikan infrastruktur, reformasi birokrasi, hingga upaya pemberdayaan ekonomi kreatif serta keamanan pangan.
Indonesia memiliki skor rata-rata 63.4 untuk ketahanan pangan secara keseluruhan menurut Global Food Security Index 2022, negara ini masih menghadapi tantangan yang serius terkait gizi. Pada tahun 2023, sekitar 1,5% dari populasi Indonesia hidup dalam kemiskinan ekstrem, dan masalah malnutrisi seperti stunting dan kekurangan mikronutrien masih prevalen. Program Makan Bergizi Gratis yang diusulkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto muncul sebagai solusi potensial untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Program ini dirancang untuk memberikan makan siang dan susu gratis kepada siswa sekolah, ibu hamil, dan balita. Dalam RAPBN 2025, salah satu yang dilaporkan adalah soal alokasi anggaran program makan bergizi gratis sebesar Rp 71 triliun untuk tahun pertama di 2025 dalam kepemimpinan Prabowo-Gibran yang akan dilakukan secara bertahap.
Bendahara negara menjelaskan angka Rp 71 triliun itu sudah masuk dalam postur anggaran RAPBN 2025, angka tersebut didapat dari hasil koordinasi antara pemerintah dibawah kepemimpinan presiden Joko widodo dengan tim presiden terpilih Prabowo yang sepakat bahwa program tersebut akan dilakukan secara bertahap agar tidak membebani pos belanja APBN. Dengan demikian pemerintah tetap menjaga defisit fiskal APBN 2025 dibawah 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu kisaran 2,29% - 2,82% terhadap PDB. Menkeu menjelaskan bahwa kinerja APBN saat ini sangat dipengaruhi oleh berbagai tantangan dinamika ekonomi global dan geopolitik. Oleh karena itu, tidak hanya digunakan sebagai shock absorber untuk menjaga stabilitas, APBN juga harus dijaga kesehatannya.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, memperkirakan anggaran program makan bergizi gratis sebesar Rp 71 triliun tidak akan terserap 100% hingga akhir tahun anggaran 2025. Ia mengatakan bahwa anggaran tersebut terlalu besar untuk satu program bantuan sosial yang pelaksanaannya masih baru dan hanya akan terserap maksimal 50%. Nailul juga menegaskan bahwa beban APBN tidak diikuti dengan kemampuan penerimaan yang mumpuni dan memperkirakan rasio pajak akan turun di tahun depan. Ia juga mengatakan bahwa pembayaran bunga utang sekarang sudah 14%-15% dari APBN dan menanggung program populis Prabowo 100% tidak realistis.
Namun anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono, menilai bahwa Rp 71 triliun sebagai angka yang sangat baik. Program ini akan mencapai 100% secepat mungkin dengan prinsip belanja yang berkualitas dan memperhatikan postur fiskal yang berlaku. Rincian anggaran baru akan disampaikan setelah siklus APBN 2025 selesai di DPR RI.
Program ini akan diterapkan di semua sekolah, baik di perkotaan maupun pedesaan. Pemerintah akan bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk memastikan distribusi makanan berjalan lancar. Dengan alokasi anggaran yang signifikan, diharapkan program makan siang gratis ini dapat membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan. Program makan siang gratis ini akan memberikan dampak positif bagi anak-anak di seluruh Indonesia. Dengan makanan yang bergizi, diharapkan kesehatan dan konsentrasi belajar anak-anak akan meningkat.
Коментарі